So, I posted this on my SoundCloud account yesterday. Karena aku orang yang selalu punya alasan di balik semua yang aku lakukan, milih lagunya John Lennon inipun jelas ada alasannya.
Lately, situasi politik di Indonesia lagi 'panas' banget. Besok, 9 Juli 2014, bakal ada perhelatan besar demokrasi Indonesia. Yeap, Pemilihan Presiden Republik Indonesia yang ketujuh. Dua calon yang bakal 'berlaga' besokpun bisa dibilang cukup 'kontroversial'. Dua-duanya juga punya fandom fanatik yang menurut aku at some points rada lebay.
'Perseteruan' antara para fanboys-fangirls kedua calon Presiden ini sebenarnya yang bikin suasana panas. Saling caci maki bersenjata kekurangan para calon Presiden jadi santapan hari-hari, karena mereka merajai social media. Ke social media manapun kamu memilih, atau ke stasiun tv manapun yang kamu beralih, semua penuh topik panas ini. Retaknya hubungan pertemanan antara dua orang yang beda 'jagoan' tiba-tiba jadi tren. Belum lagi bumbu-bumbu berita yang cukup bikin gerah dan panas telinga. Damai susah dicari, karena kemanapun kamu pergi, cuma pemberitaan negatif yang akan kamu temukan.
Sampai akhirnya, dua orang yang saya kenal ikut-ikutan berseteru karena perbedaan pendapat yang kemudian memanas sampai tidak terkendali. Lalu perseteruan mereka menjalar kemana-mana, bahkan mengenai beberapa orang lain yang tidak ada hubungannya. That time, I thought, "Okay guys, enough already," and I got the urge to remind them of Peace.
Mungkin lagunya nggak bakal berpengaruh banyak. But at least, this is what I can do to remind them of the Peace that seems gone. It's music that made us friends, so I hope through music, they would understand my message.
I adore diversity. But when the difference can't stand side by side, what's the beauty of diversity?
No comments:
Post a Comment