Tuesday, March 2, 2021

Covid Journey Part 2: Extended


(Kalau belum baca Part 1, silakan baca dulu di sini, supaya nggak bingung sama inisial-inisial yang disebut dalam cerita Part 2 ini.)

December 14th. PCR #2.
Seperti sebelumnya, kami berangkat ke Puskesmas pagi, ambil sampel, dan langsung pulang. Di perjalanan pulang, ada T dan Oom J (oomku, suami Tante Y) lagi main di jalan. T yang mengenali kami (dan motornya, tentu saja) langsung mendekat dengan muka girang, minta digendong. Demi apapun, sakit banget rasanya melihat ekspresi kecewanya waktu kami dengan sangat terpaksa nggak merespon dan harus buru-buru masuk rumah lagi. Seandainya boleh, langsung kuangkat dan kubawa pulang T waktu itu.

Covid Journey Part 1: The Story of Us



"Tapi kemudian, imajinasi justru menuntunku pada pertanyaan-pertanyaan lain. Dua yang terbesar: 
Apakah situasi bisa kembali normal, senormal sebelum ada pandemi? dan Apa aku bisa keluar dari masa pandemi dengan selamat?"

I wrote that last year on this very same blog, when The Cov's been around for 3 months. Sekarang, saat Covid sudah beredar sekitar setahun, aku masih belum bisa menjawab keduanya dengan yakin, karena keadaan sekarang nggak terlalu jauh berbeda dengan setahun lalu.

But I survived Covid-19.