Hari Minggu yang tidak terlalu berbeda dengan biasanya. Langit berwarna biru-kelabu saat aku tiba di terminal bus sore itu. Akan segera kutempuh lagi tiga jam perjalanan menuju kota tetangga tempatku bekerja. Lelah? Tidak. Rutinitas mingguan ini sudah kurang lebih tiga tahun kulakoni. Begitu terbiasanya, hingga aku yang tadinya tidak bisa bepergian tanpa menenggak obat anti mabuk, kini sudah tak ingat lagi rasanya mabuk darat.
Kalaupun ada yang berbeda, hanyalah bahwa hari ini adalah hari pertama bagi umat muslim untuk berpuasa. Tidak banyak pengaruhnya padaku, karena aku tidak berpuasa.
Sambil memasang headset - karena musik adalah teman setiaku mondar-mandir tiga tahun ini - kulirik sekilas seorang wanita berkerudung yang baru saja naik bersama seorang pria berbaju koko mengekor di belakangnya. Wanita itu memilih duduk di kursi sebelah yang kebetulan masih kosong. Pria yang tadi mengikutinya, mengulurkan sebotol air mineral. "Untuk buka puasa," ujarnya. Wanita itu lalu meraih tangan sang pria, kemudian menyalami dan mencium punggung tangannya.